Teater tradisional dan rolet merupakan dua bentuk seni pertunjukan yang memiliki perbedaan yang cukup mencolok di Indonesia. Meskipun keduanya sama-sama menampilkan adegan dan cerita, namun cara penyajiannya serta latar belakangnya sangat berbeda.
Pertama-tama, mari kita bahas tentang teater tradisional. Teater tradisional merupakan bentuk seni pertunjukan yang telah ada sejak zaman dahulu kala dan biasanya diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Menurut Pakar teater dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Soero Soedarmadji, “Teater tradisional merupakan bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan karena memiliki nilai-nilai luhur dan filosofi yang dalam.”
Perbedaan pertama antara teater tradisional dan rolet terletak pada cerita yang dibawakan. Teater tradisional biasanya mengangkat cerita-cerita yang berkaitan dengan mitos, legenda, atau sejarah nenek moyang, sedangkan rolet lebih cenderung mengambil cerita fiksi atau modern. Menurut peneliti seni pertunjukan dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Ida Ayu Oka Puspita Sari, “Teater tradisional seringkali menjadi cerminan dari kehidupan masyarakat pada masa lampau, sementara rolet lebih mengikuti perkembangan zaman.”
Perbedaan kedua terletak pada kostum dan tata rias yang digunakan oleh para pemain. Teater tradisional biasanya menggunakan kostum-kostum khas daerah dengan tata rias yang kental akan nuansa tradisional, sedangkan rolet lebih bebas dalam hal kostum dan tata riasnya. Menurut sutradara teater terkenal, Sardono W. Kusumo, “Kostum dan tata rias memiliki peran penting dalam membangun karakter dan suasana dalam sebuah pertunjukan teater.”
Selain itu, perbedaan lainnya adalah dalam hal musik pengiring. Teater tradisional biasanya menggunakan musik tradisional seperti gamelan atau angklung, sementara rolet lebih cenderung menggunakan musik modern atau orkestra. Menurut ahli musik tradisional dari Institut Seni Indonesia, Prof. Dr. I Wayan Dibia, “Musik pengiring memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan suasana dan emosi dalam sebuah pertunjukan teater.”
Dengan adanya perbedaan-perbedaan tersebut, baik teater tradisional maupun rolet memiliki nilai seni dan keindahan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Keduanya sama-sama mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri yang perlu diapresiasi dan dilestarikan. Sebagai masyarakat Indonesia, kita patut bangga memiliki dua bentuk seni pertunjukan yang beragam dan kaya akan nilai-nilai budaya. Semoga kedua seni teater ini terus berkembang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari keberagaman budaya Indonesia.